Progdi PBI Adakan Temu Alumni

Dalam rangkaian kegiatan review kurikulum, program studi pendidikan bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (PBI – FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan temu alumni pada Sabtu (29/11) di Aula Masjid UMK.

Temu Alumni
Kegiatan ini diikuti oleh 23 alumni dari 35 orang yang diundang sebagai salah satu langkah untuk mengumpulkan informasi dari mereka mengenai kemampuan dan pengetahuan yang mereka butuhkan di tempat kerja. Sebelumnya, progdi PBI juga telah mengumpulkan informasi dari stakeholder (pemangku kepentingan) terkait dengan apa yang kini dibutuhkan oleh pasar atau lapangan pekerjaan bagi seorang lulusan pendidikan bahasa Inggris. Hasil dari kegiatan ini berupa kemampuan apa yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa PBI.

Acara dibuka oleh Dekan FKIP, Drs. Slamet Utomo, M.Pd, yang menyatakan bahwa masukan dari para alumni diharapkan membuat kurikulum KKNI yang akan diterapkan menjadi lebih baik.

Diamini oleh Ketua Alumni PBI, Farid Nor Romadlon, M.Pd, temu alumni ini memang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari mereka yang sudah berkecimpung di dunia kerja terkait mata kuliah atau kegiatan non-SKS yang dapat membantu mereka dalam bekerja.

“Khusus bagi alumni yang berhalangan hadir tetap memberikan saran melalui media sosial. Kami juga menyebar kuisioner ke sekolah-sekolah yang dibawa oleh mahasiswa PPL,” imbuhnya.

Salah seorang guru di SMK Taman Siswa, Agus Siswanto, mengutarakan pendapatnya tentang mata kuliah yang penting bagi mahasiswa PBI.

“Mata kuliah Cross Cultural Understanding (CCU) dan Drama menjadi sangat penting untuk dipelajari oleh mahasiswa. Dengan CCU, mahasiswa dapat menyesuaikan diri ketika bekerja dengan orang asing. Sementara drama membuat seseorang pandai bermain scenario di kehidupan untuk mengatasi berbagai situasi, terutama bagi seorang guru yang harus menghadapi para siswa dengan karakter berbeda,” ujarnya.

Berdiskusi - Temu Alumni
Forum ini dihadiri oleh 19 orang guru di berbagai jenjang pendidikan, serta 4 orang di profesi non kependidikan yang terdiri dari jurnalis, polisi, pegawai perusahaan serta pegawai bank.

Sedangkan salah seorang pegawai perusahaan, Isa, menyatakan bahwa mata kuliah translating (penerjemah) sangat membantu pekerjaannya di kantor. Ia bekerja sebagai penerjemah di bagian advertising perusahaan. Selain itu, English on Specific Purpose (ESP) juga memegang peranan urgent di tempat kerja.

“Bahasa Inggris mungkin sudah sangat biasa di dunia pendidikan. Namun banyak perusahaan yang membutuhkan lulusan bahasa Inggris. Selain kedua mata kuliah yang saya sebutkan tadi, mahasiswa juga perlu dilatih untuk mendapatkan kemampuan berkomunikasi yang baik,” pungkasnya.

Farid menambahkan bahwa hasil diskusi ini akan dianalisa sebagai data untuk revisi kurikulum yang rencananya akan diterapkan tahun depan.

“Semua pendapat alumni adalah rekomendasi penting bagi kami tentang bagaimana lulusan PBI dapat terserap di lapangan kerja. Ada kemungkinan lahirnya mata kuliah baru atau perkembangan dari yang sudah ada. Seperti misalnya drama yang kini hilang, sebenarnya penting bagi mahasiswa karena terkandung moral value di dalamnya,” jelasnya.

0 komentar:

Post a Comment